Meskipun era telah berkembang serta perihal klenik dikira kemungkinannya kecil, nyata-nyatanya prakter ritual mistis serta prakter sihir atau santet masih meriah di penduduk.
Walau sebenarnya prakter sihir sendiri sebenarnya tidak dapat diterima oleh pemikiran serta gak dapat disaksikan dengan cara langsung. Akan tetapi, Al Quran serta Hadits udah banyak memperjelas kejadian aktivitas menyelimpang ini.
Dalam Al Quran banyak disebut kejadian praktik sihir. Diantaranya dalam surat Al Baqarah 102, Yunus 81, Taha 71 serta 73, As Syuara 49 serta Al Anbiya 3.
Karenanya, penduduk tak perlu pesimis seandainya jadi sasaran praktik sihir, sebab nyata-nyatanya banyak obat penangkal juga sekaligus penetralisir sihir serta santet. Diantaranya yaitu daun bidara Arab.
Ibnu Katsir sewaktu menerjemahkan surat Al Baqarah 102 memperjelas terkait problem sihir. Dia memperjelas langkah menyembuhkan sihir dengan memanfaatkan daun bidara. Ialah tujuh lembar daun bidara Arab ditumbuk, lalu dibacakan ayat Bangku, Al falaq, An Nass serta surat-surat atau ayat pengusir Jin.
Tumbukan daun bidara itu kemudaian di campur air, diminum juga sekaligus dibikin kombinasi air untuk memandikan pasien.