Belajar Dan Memahami Mengapa Setan Tercipta Dan Hikmah Dari Penciptaannya - KabarMisteri
loading...
logo

Belajar Dan Memahami Mengapa Setan Tercipta Dan Hikmah Dari Penciptaannya

Belajar Dan Memahami Mengapa Setan Tercipta Dan Hikmah Dari Penciptaannya


Jarang-jarang sekali banyak filosof menggunjing terkait setan. Terkecuali mengulas “Good and Evil”, baik serta tidak baik. Keburukan kemungkinannya kecil disangkutkan dengan Tuhan, lantaran Tuhan merupakan Dzat Yg Maha Prima serta Maha Seluruhnya dengan cara absolut. Tidak ada tuntutan atas perihal itu. Tuhan ada sebelum tersedianya semua hal itu ada.

Setan pada muasalnya merupakan penghuni surga, kesombonganlah yg bikin dia terlempar. Akan tetapi, tidak dapat diingkari, kalau setan merupakan pelengkap dari kesempurnaan ciptaan Tuhan serta punya kandungan hikmah untuk kehidupan.

Memfilosofikan setan sama dengan dengan mengulas keburukan. Saran itu pastinya yg akan keluar dari pemikiran kita, setan sama juga dengan laris tidak baik, serta pandangan itu sudahlah tidak dapat ditawar , seperti seorang yg pingin beraktivitas, mengaji atau apa pun.

Sebelum menyebutkan nama Tuhannya Yg Maha Pengasih Maha Penyayang, dia terlebih dahulu minta perlindungan dari bujukan setan yg terkutuk. Berarti, keterkutukan setan telah jadi harga mati.

Lantaran itu, lumrah saja kalau setan jadi bulan-bulanan manusia sewaktu manusia bikin kekeliruan. Hingga ada anekdot, setan sakit hati tetap disalahkan, meskipun sebenarnya setan belum lakukan perbuatan bujukannya. Perihal tersebut yg bikin setan membuat 'Rapat Kerja Nasional Setan' dengan topik apa butuh setan pensiun awal? Kapasitasnya sudahlah tidak seperti dahulu, manusia telah menggantikan sendiri tak mesti ada bujukan.

Dalam 'Rapat Kerja Nasional Setan' itu setan menuntut, semestinya kita tuntaskan saja membujuk manusia, seburuk-buruknya group setan tak pernah bikin video porno, tak pernah mengatakan Tuhan, serta tak pernah menTuhankan lainnya kecuali Allah.

Pada pihak lain mengucapkan, jangan pensiun, kita telah bikin tanggung jawab sampai akhir hayat membujuk manusia, jangan lantas kita menyesal kedepannya. Konsistensi dunia tiada setan tidak imbang.

Ya, memang demikian, terlahirnya Komisi Penanggulangan Korupsi (KPK), Polri, serta kejaksaan, kegunaannya buat “menangkap setan”. Kalaupun setan pensiun, sangat banyak pengangguran, lembaga-lembaga hukum itu tak lagi miliki manfaat.

Setan pun yg tingkatkan kita jadi kreatif serta kerja benar-benar agar jadi lebih baik. Berdirinya lembaga-lembaga kemanusiaan, instansi pendidikan, majlis ta’lim, dan lain-lain. Itu jadi upaya kreatif manusia supaya tidak terperdaya oleh rayu bujuk setan yg menipu.

Buat menyaksikan kalau setan punya kandungan kapasitas hikmah dalam kehidupan manusia, sekadar anekdot: alkisah, pada bulan Ramadhan jadi bulan suci, setan pun pingin bertaubat, serta dia ada menghadap Syekhul Azhar, buat didoakan pada Allah supaya taubatnya diterima. Sepuluh hari pertama Ramadhan doa Sang Syekh belum bisa jawaban dari Allah. Demikian pula sepuluh ke dua.

Pada sepuluh ke-3 Sang Syekh berpikir, bagaimana kalaupun taubat setan kelak diterima Allah, pasti tak ada lagi kejahatan dipermukaan bumi ini, serta pasti tidak dibutuhkan lembaga-lembaga pendidikan agama serta beberapa tempat peribadatan.

Selanjutnya fikir Sang Syekh, Al-Azhar akan ditutup serta bubar, serta saya kata Sang Syekh, pasti tidak punyai jabatan dalam pekerjaan apa-apa . Saat ini Sang Syekh yg ada menghadap setan serta mengatakan, “Kamu tidak usah taubat serta lanjutkan saja pekerjaanmu membujuk manusia.” Benar-benar benar, Tuhan membuat semua hal tidak bermain-main, musti ada hikmahnya, fa’tabiru ya ulul al-bab.

Dengan begitu, kendalikan diri adalah perihal terutama jadi pengontrol, karena bujukan akan tiba dari beragam pelosok. Setan merupakan keberadaan lain dari ciptaan Tuhan yg tetap menyuport kapasitas tidak baik kita. Oleh sebab itu, selanjutnya kita lah yg menyopir kehidupan kita, keburukan kemungkinannya kecil ada dari Yg Maha Baik.

Bahkan juga semua ciptaan-Nya merupakan baik. Baik serta tidak baik ada dengan cara mungkin pada diri manusia, bergantung bagaimana manusia dalam melihat kehidupan, apa bertopang pada Yg Maha Baik atau cuma mengikuti nafsu setan, apa optimistis atau pesimis, serta apa positif atau negatif. Kita lah penentunya, ketahui diri kamu sendiri. Lakukan perjalanan ke diri, sebelum kita “mengkambinghitamkan” setan.

Disclaimer: Images, articles or videos that exist on the web sometimes come from various sources of other media. Copyright is fully owned by the source. If there is a problem with this matter, you can contact