Penangkal Guna guna Dengan Daun Kelor Yang Dipercaya Melunturkan Ilmu Hitam Daun kelor, pastinya Anda sempat mendengarnya. Ditambah lagi tanaman ini pula berubah menjadi bahan pernyataan yang sangatlah tenar 'dunia gak selebar daun kelor' demikian bunyinya.
Namun tahukah Anda kalau daun kelor ini punyai manfaat yang gemilang?
Kenyataannya tanaman bernama latin Moringa oleifera ini termasuk tanaman tahunan yang kebanyakan tumbuh liar.
Tumbuhan ini disangka asli dari area barat pegunungan Himalaya serta India, selanjutnya menebar sampai ke Benua Afrika serta Asia-Barat.
Di Jawa, kelor biasa didapati tumbuh hingga sampai di ketinggian 300 m di atas permukaan laut. Dia mampu tumbuh secara baik di area tropik yang lembap pun di wilayah panas. Bahkan juga, tanah kering-kerontang sekalinya gak ditampiknya.
Sebab tak rakus "makan" pupuk (bagian hara), kelor sesuai jadi tanaman "pioner" untuk penghijauan serta pemulihan tanah gersang. Di area kebun, tanaman kelor biasa diperlukan jadi pagar hidup.
Pribadi batang intinya tak lurus benar, tetapi sedikit membengkok serta bercabang-cabang malahan berguna jadi pohon partisan untuk tanaman menjalar, seperti sirih atau lada.
Tanaman multiguna
Walaupun tak tenar, tanaman kelor masih menaruh pamor di golongan spesifik. Hampir tiap sisi dari tanaman itu bisa dipakai, termasuk juga akarnya.
Diantaranya, bisa jadi bahan kertas, bahan kosmetik, bahan minyak pelumas, obat tradisionil, serta jadi sumber pangan.
Bunga kelor lantas bisa dibuat, tidak hanya menyiapkan nektar untuk lebah madu. Oleh sejumlah penduduk kita, daun, bunga, serta buah kelor muda biasa disayur bobor.
Biarpun kurang disukai banyak orang, menurut yang sempat merasakan, rasa-rasanya enak seperti asparagus. Tetapi, sedikit ada rasa pahitnya.
Bahkan juga, di India, buah kelor dibuat kari serta diawetkan dalam kaleng untuk dipasarkan di supermarket. Ditambah lagi bila menengok nilai gizinya, tanaman kelor tak dapat dianggap sepele. Soalnya, daun kelor punyai persentase vitamin A serta C cukuplah tinggi.
Demikian yang sempat diadukan Michael D. Benge, dari Tubuh Pengetahuan Pengetahuan serta Tehnologi AS, di Washington DC, pada tahun 1987.
Tidak hanya itu, daun kelor di kenal juga kaya kalsium (Ca) serta zat besi (Fe). Pula sebagai sumber fosfor yang baik.
Begitu juga buah mudanya berwujud sukulen (berkadar air tinggi) serta tinggi kandungan proteinnya. Sesaat, biji buahnya yang tua serta kering menaruh persentase minyak (lemak) nabati 35 - 40%.
Konstruksi asam lemaknya mencakup, asam oleat, asam linoleat, asam eikosanoat, asam palmitat, asam stearat, asam arakhidat, serta yang lain.
Bila daun serta buah mudanya langsung dapat disayur, biji kelor tua dapat untuk bahan baku pengerjaan obat serta kosmetika.
Demikian lantas minyak pelumas yang biasa diperlukan oleh tukang jam tangan, juga dapat dibuat dari biji kelor.
Fungsinya jadi tanaman obat lantas bukan hal baru. Daun kelor ditumbuk halus dapat dicatatkan pada cedera untuk mepercepat pengobatan.
Perihal ini rasional sebab kelor mempunyai kandungan seperti zat antibiotik yang diketahui jadi zat pencegah infeksi.
Demikian pula sewaktu diperlukan jadi obat kompres bisa turunkan panas tubuh gara-gara demam.
Jadi tanaman bermanfaat obat, jika di gabung bersama dengan kulit akar pepaya kemudian dihaluskan, dapat untuk obat luar (bobok) penyakit beri-beri serta pembengkakan.
Daunnya ditambah kapur sirih, dapat untuk obat kulit, seperti kurap serta semacamnya
Sedang jadi obat dalam, air rebusan akarnya konon ampuh untuk obat rematik, epilepsi, antiskorbut, diuretikum, sampai obat kencing nanah.
Masih infonya pun, akarnya bagus untuk penyembuhan malaria, kurangi rasa sakit, serta turunkan tekanan darah tinggi.
Demikian juga daunnya untuk penurun tekanan darah tinggi, diare, kencing manis, serta penyakit jantung.
Malah ada golongan penduduk yang manfaatkan daun kelor untuk menyembuhkan mata ayam yang terluka setelah berlaga.
Satu-dua tetes getah kelor akan mepercepat pengobatan cedera itu. Bahkan juga, mata kambing yang belekan serta rabun dapat normal selesai ditetesi getah kelor yang berwarna kuning itu.
Menghambat guna-guna
Di sejumlah golongan penduduk di Jawa, tanaman kelor pun seringkali diperlukan jadi kombinasi air untuk memandikan jenazah.
Menurut keyakinan, kombinasi itu bertujuan untuk buang ajimat yang masih menempel pada jasadnya.
Fungsi lainnya dari tanaman kelor, masih menurut keyakinan spesifik, bisa jadi penangkal kebolehan magis, pengetahuan hitam atau guna-guna, dan ajimat kesaktian.
Triknya, cukup hanya mengibas-ibaskan setangkai daun kelor ke sisi muka korban.
Bisa pula air rendaman tanaman kelor disiramkan ke sekujur tubuhnya.
Kelor kadang pun dipanggil "si kayu gaib", terpenting galihnya (pokok kayu kelor yang keras, coklat tua sampai hitam).
Kadang-kadang kayu galih kelor yang kebanyakan langka itu "dipuja-puja" oleh golongan dukun di Jawa.
Konon, kebolehan magis yang tersimpan di dalamnya bisa menangkis daya (kebolehan) negatif dari pengetahuan hitam ataupun serangan fisik.
Tetapi juga ada yang malahan manfaatkan galih kelor jadi bahan cenderamata yang laris diperjual-belikan.
Seumpama dibikin kerajinan anting-anting dengan bentuk serta ukuran banyak ragam.
Konon, bersama dengan beberapa bahan lain, seperti pala, bawang merah, bawang putih, serta yang lain, kelor dapat dibikin bedak pupur untuk media menyembuhkan orang kurang waras.
Mereka penyuka ngomong sendiri, ngomel-ngomel sendiri, melucu sendiri, serta ketawa sendiri. Demikian lantas orang yang kesurupan akan kembali "waras".
Namun tahukah Anda kalau daun kelor ini punyai manfaat yang gemilang?
Kenyataannya tanaman bernama latin Moringa oleifera ini termasuk tanaman tahunan yang kebanyakan tumbuh liar.
Tumbuhan ini disangka asli dari area barat pegunungan Himalaya serta India, selanjutnya menebar sampai ke Benua Afrika serta Asia-Barat.
Di Jawa, kelor biasa didapati tumbuh hingga sampai di ketinggian 300 m di atas permukaan laut. Dia mampu tumbuh secara baik di area tropik yang lembap pun di wilayah panas. Bahkan juga, tanah kering-kerontang sekalinya gak ditampiknya.
Sebab tak rakus "makan" pupuk (bagian hara), kelor sesuai jadi tanaman "pioner" untuk penghijauan serta pemulihan tanah gersang. Di area kebun, tanaman kelor biasa diperlukan jadi pagar hidup.
Pribadi batang intinya tak lurus benar, tetapi sedikit membengkok serta bercabang-cabang malahan berguna jadi pohon partisan untuk tanaman menjalar, seperti sirih atau lada.
Tanaman multiguna
Walaupun tak tenar, tanaman kelor masih menaruh pamor di golongan spesifik. Hampir tiap sisi dari tanaman itu bisa dipakai, termasuk juga akarnya.
Diantaranya, bisa jadi bahan kertas, bahan kosmetik, bahan minyak pelumas, obat tradisionil, serta jadi sumber pangan.
Bunga kelor lantas bisa dibuat, tidak hanya menyiapkan nektar untuk lebah madu. Oleh sejumlah penduduk kita, daun, bunga, serta buah kelor muda biasa disayur bobor.
Biarpun kurang disukai banyak orang, menurut yang sempat merasakan, rasa-rasanya enak seperti asparagus. Tetapi, sedikit ada rasa pahitnya.
Bahkan juga, di India, buah kelor dibuat kari serta diawetkan dalam kaleng untuk dipasarkan di supermarket. Ditambah lagi bila menengok nilai gizinya, tanaman kelor tak dapat dianggap sepele. Soalnya, daun kelor punyai persentase vitamin A serta C cukuplah tinggi.
Demikian yang sempat diadukan Michael D. Benge, dari Tubuh Pengetahuan Pengetahuan serta Tehnologi AS, di Washington DC, pada tahun 1987.
Tidak hanya itu, daun kelor di kenal juga kaya kalsium (Ca) serta zat besi (Fe). Pula sebagai sumber fosfor yang baik.
Begitu juga buah mudanya berwujud sukulen (berkadar air tinggi) serta tinggi kandungan proteinnya. Sesaat, biji buahnya yang tua serta kering menaruh persentase minyak (lemak) nabati 35 - 40%.
Konstruksi asam lemaknya mencakup, asam oleat, asam linoleat, asam eikosanoat, asam palmitat, asam stearat, asam arakhidat, serta yang lain.
Bila daun serta buah mudanya langsung dapat disayur, biji kelor tua dapat untuk bahan baku pengerjaan obat serta kosmetika.
Demikian lantas minyak pelumas yang biasa diperlukan oleh tukang jam tangan, juga dapat dibuat dari biji kelor.
Fungsinya jadi tanaman obat lantas bukan hal baru. Daun kelor ditumbuk halus dapat dicatatkan pada cedera untuk mepercepat pengobatan.
Perihal ini rasional sebab kelor mempunyai kandungan seperti zat antibiotik yang diketahui jadi zat pencegah infeksi.
Demikian pula sewaktu diperlukan jadi obat kompres bisa turunkan panas tubuh gara-gara demam.
Jadi tanaman bermanfaat obat, jika di gabung bersama dengan kulit akar pepaya kemudian dihaluskan, dapat untuk obat luar (bobok) penyakit beri-beri serta pembengkakan.
Daunnya ditambah kapur sirih, dapat untuk obat kulit, seperti kurap serta semacamnya
Sedang jadi obat dalam, air rebusan akarnya konon ampuh untuk obat rematik, epilepsi, antiskorbut, diuretikum, sampai obat kencing nanah.
Masih infonya pun, akarnya bagus untuk penyembuhan malaria, kurangi rasa sakit, serta turunkan tekanan darah tinggi.
Demikian juga daunnya untuk penurun tekanan darah tinggi, diare, kencing manis, serta penyakit jantung.
Malah ada golongan penduduk yang manfaatkan daun kelor untuk menyembuhkan mata ayam yang terluka setelah berlaga.
Satu-dua tetes getah kelor akan mepercepat pengobatan cedera itu. Bahkan juga, mata kambing yang belekan serta rabun dapat normal selesai ditetesi getah kelor yang berwarna kuning itu.
Menghambat guna-guna
Di sejumlah golongan penduduk di Jawa, tanaman kelor pun seringkali diperlukan jadi kombinasi air untuk memandikan jenazah.
Menurut keyakinan, kombinasi itu bertujuan untuk buang ajimat yang masih menempel pada jasadnya.
Fungsi lainnya dari tanaman kelor, masih menurut keyakinan spesifik, bisa jadi penangkal kebolehan magis, pengetahuan hitam atau guna-guna, dan ajimat kesaktian.
Triknya, cukup hanya mengibas-ibaskan setangkai daun kelor ke sisi muka korban.
Bisa pula air rendaman tanaman kelor disiramkan ke sekujur tubuhnya.
Kelor kadang pun dipanggil "si kayu gaib", terpenting galihnya (pokok kayu kelor yang keras, coklat tua sampai hitam).
Kadang-kadang kayu galih kelor yang kebanyakan langka itu "dipuja-puja" oleh golongan dukun di Jawa.
Konon, kebolehan magis yang tersimpan di dalamnya bisa menangkis daya (kebolehan) negatif dari pengetahuan hitam ataupun serangan fisik.
Tetapi juga ada yang malahan manfaatkan galih kelor jadi bahan cenderamata yang laris diperjual-belikan.
Seumpama dibikin kerajinan anting-anting dengan bentuk serta ukuran banyak ragam.
Konon, bersama dengan beberapa bahan lain, seperti pala, bawang merah, bawang putih, serta yang lain, kelor dapat dibikin bedak pupur untuk media menyembuhkan orang kurang waras.
Mereka penyuka ngomong sendiri, ngomel-ngomel sendiri, melucu sendiri, serta ketawa sendiri. Demikian lantas orang yang kesurupan akan kembali "waras".