KRITIKAN SECARA GLOBAL TERHADAP ILMU TENAGA DALAM
Pertama : Pengetahuan tenaga dalam serta sejenisnya ialah pengetahuan yang bid’ah serta tak ada landasan dari al-Qur’an serta Sunnah Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam belum pernah mengarahkan terhadap banyak sahabatnya. Walaupun sebenarnya waktu itu diperlukan kebolehan untuk berdakwah. Begitu juga pada kala pemerintahan Khulafaur Rosyidin yang penuh dengan kegiatan jihad.
Mereka belum pernah mengarahkan keilmuan itu terhadap banyak pasukan perang. Apabila pengetahuan tenaga dalam serta sejenisnya ialah pengetahuan yang berguna untuk pertahanan jiwa serta merobohkan lawan dari jarak jauh, semestinya udah di ajarkan oleh Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap banyak kawan dekat serta diwariskan oleh banyak kawan dekat terhadap generasi sesudahnya. Namun hal tersebut sekalipun tak pernah berlangsung, karena itu jelaslah kebatilan serta kesesatan pengetahuan itu.
Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa yang bikin suatu yang baru dalam agama ini yang tak ada (landasan) darinya jadi dia berangkat.” Dalam sejarah lain : “Barangsiapa yang mengerjakan satu amalan yang tak ada landasannya dari perintah kami jadi dia berangkat.” (HR. Bukhori serta Muslim)
Ke-2 : Pengetahuan ini berasal di luar Islam. Tenaga dalam atau krachtologi tersusun dari kata krachtos yang bermakna tenaga serta logos yang bermakna pengetahuan. Dia telah diketahui oleh beberapa orang Mesir Kuno pada 4000 SM. Dari Mesir, krachtologi berkembang ke Babylon, Yunani, Romawi serta Persia.
Di Persia tenaga sama ini diberi nama Dacht. Dalam Dahtayana disebut jika pada suku Bukht serta Persia, tenar pengetahuan perang diberi nama dahtuz, ialah meruntuhkan lawan dari jarak jauh.
Banyak bangsawan Persia dilatih sama dengan senam yang dilaksanakan melalui larut malam supaya mereka punya tenaga Daht itu. Setelah itu keilmuan itu terus diciptakan hingga berubah menjadi satu ide untuk memunculkan tenaga dalam dengan tehnik pernapasan yang diikuti dengan jurus-jurus khusus.[2]
Soal ini memperkokoh pengakuan di atas, jika pengetahuan ini ialah pengetahuan yang bid’ah serta tak bermanfaat dalam agama Islam. Apabila keilmuan itu dibiarkan semestinya Alloh Ta’ala dapat mengatakan terhadap Rosul-Nya inti serta faedahnya. Ditambah lagi keilmuan itu telah diketahui beberapa orang Mesir kuno beberapa ribu tahun sebelum masehi serta sebelum pengutusan Rosul ‘alaihis salam
Karena itu kita kenal jika kebatilan serta kebohongan udah dilaksanakan beberapa perguruan tenaga dalam di tanah air dengan mengatakan perguruan mereka dengan beberapa nama yang islami seperti : Bunga Islam, al-Barokah, al-Ikhlas, Hikmatul Iman, PIH Silahul Mukmin, dan lain-lain. Ini ialah penipuan yang fakta, lantaran belum pernah dalam peristiwa jika perguruan-perguruan itu berubah menjadi bunga untuk Islam, meningkatkan keberkahan serta wujudkan keikhlasan dan keimanan yang benar untuk penuntutnya. Bahkan juga realitas membuktikan jika seluruhnya perguruan tenaga dalam merupakan media serta sarana untuk memberikan kesesatan, kesyirikan, sihir, mistik.
Ke-3 : Dalam pengetahuan tenaga dalam ada pokok kesesatan serta kesyirikan yang banyak sekali, seperti yang udah disebut di atas dengan global.
Ke empat : Pada resiko negatif pengetahuan tenaga dalam ialah hilangnya rasa tawakal banyak penuntutnya terhadap Alloh Ta’ala. Lantaran mereka merasakan udah miliki kebal serta kebolehan gemilang yang dapat meruntuhkan lawan dari jarak jauh, hingga dia merasakan tak dibutuhkan pertolongan siapa lantas.
Islam mengarahkan jika semua hal cuma berlangsung dengan izin Alloh, jadi dia bertawakkal terhadap Alloh Ta’ala serta memohon pertolongan kepada-Nya untuk mendapat kebaikan serta keselamatan dan menampik semua bentuk kejahatan serta bencana.
Ke lima: Pada pedoman yang dipakai untuk memunculkan tenaga dalam ialah meditasi ialah tafakur atau semedi. Ini ialah cara yang bid’ah yang tak ada landasanya dari al-Qur’an serta Sunnah. Bahkan juga meditasi ialah bagian dari banyak agama, serta udah diaplikasikan mulai sejak jaman dulu yang diketahui dalam bahasa Sansekerta dengan (dhyana). Meditasi dalam satu diantara aliran Budha Mahayana diketahui dengan arti (zen). Aktivitas ini sebagai upaya di antara yang bawa kesadaran ke arah samadi.[3]
Utamanya ialah kegiatan perenungan yang berusaha untuk jadikan satu jiwa dengan Tuhan yang diketahui di dunia Tasawuf dengan arti (Ittihaad) yaitu Alloh Ta’ala berhimpun dengan makhluk. Maha suci Alloh dari kepercayaan yang kufur ini. Tidak disangsikan jika ide serta ajaran yang sesuai ini berseberangan dengan aqidah islamiyah.
Itu sumber pemungutan meditasi yang di ajarkan oleh perguruan pengetahuan tenaga dalam yang berkembang jaman sekarang. Soal ini dapat mengundang resiko negatif untuk penuntutnya yang berbuntut terhadap kebatilan, kesyirikan serta praktik kesesatan yang mistik.
Mengenai meditasi atau tafakur yang disyariatkan ialah tafakur terkait makhluk ciptaan Alloh yang disebut pertanda kebesaran Alloh Ta’ala serta keagungan-Nya. Soal ini dapat beri motivasi seseorang untuk mengagungkan Alloh Ta’ala serta melakukan perintah-Nya serta tinggalkan semua yang dilarang oleh agama.
Tafakur sesuai ini sebagai satu diantara aspek dasar untuk meningkatkan keimanan terhadap Alloh Ta’ala begitu pula tafakur yang beri motivasi seorang selalu untuk introspeksi diri serta kembali terhadap Alloh dengan kerendahan diri serta penuh pengagungan terhadap yang Maha Kuasa.