Kebanyakan benda pusaka yang sesuai ini dihadirkan dari alam gaib atau tidak dari alam kita manusia, punyai bentuk pula pastinya begitu berlainan dengan benda yang ada pada seputar kita, terkecuali itu beberapa benda itu diyakini bertuah atau miliki kesaktian spesifik.
Benda bertuah yaitu benda yang telah dikasih muatan nilai tersendiri oleh satu orang, nilai itu dapat berbentuk “kesaktian”, “kemanfaatan”, “keberkahan” dll.
Sifatnya jelas subyektif terkait pada kepercayaan serta pengalaman satu orang bergesekan dengan nilai-nilai itu.
Ada yang menjawab kalau benda disebutkan bertuah apabila miliki kekuatan tersendiri. Tolok ukur yang eksak contohnya adalah pojok evaluasi pengetahuan fisika.
Kalau tiap benda miliki kerapatan atom, kekuatan serta massa tersendiri yang berlainan hingga materi benda dapat diukur dengan alat ukur tersendiri. Yang pasti, apabila benda telah dikasih muatan nilai akan miliki nilai subyektivitas tersendiri Mari kita perdalam sisi pandang ini.
Benda apa pun itu, pastinya miliki satu “energi spiritual” tersendiri.Benda tersendiri akan miliki kesertaan dengan histori hidup satu orang. Kala memandang satu cincin kawin, daya ingat saya langsung melayang-layang pada saat pertama kalinya melamar isteri saya. Kala memandang keris, daya ingat saya langsung melayang-layang pada bagaimana hebatnya empu nenek moyang kita berusaha mati-matian buat bikin benda cagar budaya itu. Serta seterusnya…
Kekuatan spiritual yang menempel pada beberapa benda oleh karena itu dapat dideteksi dengan pelajari latar ‘ada’-nya benda itu. Itu pemicu tombak kyai pleret yang tersimpan di Kraton Yogyakarta diyakini “sangat bertuah” lantaran miliki histori yang panjang.
Atau Keris Kyai Sengkelat, atau lainnya serta seterusnya….
Pelajari kisah atau histori satu benda jelas membutuhkan ilmu dan pengetahuan contohnya arkeologi, pengetahuan histori dan sebagainya.
Pengetahuan yang demikian yaitu dari hasil olah fikir banyak sarjana yang gentur membaca buku rujukan serta selanjutnya miliki keluasan pengetahuan terkait histori suatu hal.
Tetapi, kita tak tutup mata oleh karena ada pengetahuan batiniah buat menerawang beberapa benda bertuah ini. Pengetahuan batiniah yaitu satu realitas yang ada pada warga serta sampai saat ini masih lestari.
Ini yaitu budaya spiritual nusantara Indonesia yang adiluhung lho. Kita tak bisa tutup mata dengan merasa budaya asing lebih berharga.
Menjunjung budaya asing direkomendasikan, tetapi lebih mulia pula menjunjung budaya nenek moyang.
Oleh karena itu, izinkan saya membawa kembali pengalaman banyak leluhur dahulu buat mengetahui apa satu benda itu bertuah atau mungkin tidak.
Benda yang diyakini “bertuah” banyak wujudnya. Contohnya cincin berakik yang diperlukan jadi jimat, keris serta senjata tradisionil lain yang diperlukan jadi piandel (pegangan), beberapa style bebatuan alami.
Berkaitan dengan masalah bahan alamiah, kebanyakan mempunyai kandungan bagian bio elektrik tersendiri yang memang dapat difungsikan jadi alat kesehatan.
Ada beberapa benda yang memiliki kandungan bagian magnet alam hingga berguna buat membuat lancar peredaran darah dan lain-lain , Trik mengenalinya dengan membuka-buka buku buat cari informasi mengenainya. Juga ada trik mengetahui dengan jalan memaksimalkan peranan batin kita. Batin kenyataannya kecuali dapat buat dibawa mengetahui beberapa hal gaib pula dapat mengetahui nilai esoteris dari beberapa benda.
Trik yang saya melakukan kebanyakan seperti berikut:
Mengetahui benda “bertuah”
Lihatlah dengan jeli benda itu.
Gunakan atau pegang benda itu pelan-pelan saja
Bukalah mata “batin” yang intuitif, serta kenali apa yang ada dalam cincin…
Rasakan kekuatan batin apa yang muncul…dingin, panas, damai, carut-marut, celaka, keinginan, kasih sayang…dan seterusnya…
Benda pastinya pancarkan histori tersendiri. Dia merekam serta menyerap satu fakta-fakta serta kisah histori yang panjang.
Ingat benda yaitu saksi bisu yang dapat “bicara” adalah bahasa alam.
Benda bertuah dapat datangkan resiko negatif yang tak kita sadari. Ini dapat karena kekuatan alamiah benda itu, tetapi pula tingkah “sesuatu” yang metafisis.
Lebih dalam , apabila berasa ada “sesuatu” dalam benda itu jadi melakukan terus pendeteksian. “Sesuatu” yang saya iktikad yaitu makhluk halus.(Makhluk ini dapat datangkan perasaan resah, anak isteri mendadak nakal, penghuni keluarga sakit-sakitan,… selain datangkan resiko, contohnya gampang mencari uang, gampang jodoh dan lain-lain)