Boneka memang berubah menjadi salah satunya permainan yg sesuai buat beberapa anak namun di sisi lainnya ada boneka mistis dari beberapa boneka itu.
Anda tentu sempat dengar mitos berkaitan boneka yang bisa bergerak, bicara, atau menangis sendiri.
Memang rata-rata boneka itu bersumber di luar negeri.
Seperti kejadian boneka mistis banyak diangkat ke layar-lebar, yg populer katakan saja Chucky serta Anabelle.
Di Indonesia, beberapa hal sama dengan itu ada juga, terutamanya di sejumlah daerah yg masih kental dengan keyakinan pada arwah-arwah atau roh-roh halus.
Mereka pula miliki beberapa mitos berkaitan boneka yg konon dapat hidup.
Ini boneka-boneka mistis asli Indonesia serta cukup populer di kelompok penduduk Indonesia.
1. Sigale-gale
Boneka satu ini adalah boneka ciri khas penduduk Pulau Samosir dengan bentuk badan serta muka menyerupai manusia serta memanfaatkan baju rutinitas batak komplet dengan ulos.
Ada dua ragam riwayat yg melatarbelakangi munculnya sigale-gale.
Versus pertama serta terpercaya yakni, konon dahulu ada seseorang anak raja yg wafat di medan perang, akan tetapi tak memperoleh keikhlasan dari ke-2 orang tuanya.
Selanjutnya dibuatlah boneka kayu yg menyerupai dengan manusia serta dipandang seperti perwujudan dari sang anak yg udah wafat.
Boneka itu yg selanjutnya disebut sama dengan putra raja yg wafat, ialah Manggale.
Boneka itu bekerja temani raja sampai akhir hayatnya.
Kala sang raja menjumpai ajalnya, boneka itu juga menari di samping badan raja yg udah mati.
Ada versus ke-2, konon ada sepasang suami istri yg tak dikaruniai seseorang anak. S
Sang suami sebagai dukun selanjutnya berkelana ke rimba serta temukan satu boneka kayu yg menyerupai dengan anak perempuannya.
Ia lalu merubah boneka itu berubah menjadi manusia serta disebut Nai Manggale, yg diangkat berubah menjadi anak oleh pasangan suami istri itu barusan.
Disaat kedua-duanya wafat, si boneka yg udah jadi manusia itu menari di samping ke-2 jenazah mereka.
Si Nai Manggale yg sendirian itu juga rasakan kesepian serta membuat boneka kayu menyerupai dirinya sendiri dahulu buat diangkat jadi anak.
Adat ini juga berubah menjadi turun-temurun di daerah Samosir.
Sampai saat ini, boneka sigale-gale senantiasa dimainkan disaat ada seseorang anak yg wafat terlebih lelaki.
Jadi pernyataan duka cita orang tua lantaran udah kehilangan anaknya.
Boneka yg dimainkan dengan iringan musik tradisionil Batak ini konon punyai banyaknya benang yg sama seperti banyaknya urat pada badan manusia.
2. Ondel Ondel
Siapa sich yg tak mengenal dengan boneka tradisionil satu ini.
Nama Ondel-Ondel dikasihkan buat boneka yg terbuat dari bambu dengan tinggi meraih tiga mtr., serta boneka ini dipopulerkan oleh seniman populer Betawi, ialah Benyamin Sueb.
Dahulu, ondel-ondel ini dikatakan dengan barongan, lantaran dimainkan oleh banyak orang-orang dalam satu arak-arakan.
Ada satu hal yg jarang-jarang orang tahu, boneka raksasa ini nyata-nyatanya punyai nuansa mistis yg demikian kental di dalamnya.
Jadi, awal mulanya dahulu, ondel-ondel dicetak buat mencegah roh-roh halus atau arwah.
Kalaupun ada pementasan ondel-ondel, buat memainkannya tak bisa asal-asalan serta ada kriteria spesifik yang perlu dipenuhi sebelum pementasan dilaksanakan.
Salah satunya, ondel-ondel mesti dikasih minum serta rokok dahulu sebelum pementasan diawali.
Hal itu dilaksanakan lantaran sejumlah besar penduduk Betawi yakin jika ada daya magis dalam badan ondel-ondel.
Muka ondel-ondel pada dahulu kala tambah lebih menyeramkan, tak seperti saat ini yg tampil lebih tenang serta mirip muka manusia biasa.
Saat ini ondel-ondel senantiasa dibikin berpasangan, dengan ondel-ondel warna merah buat melukiskan pria serta ondel-ondel putih buat melukiskan wanita.
3. Nini Thowong
Tuturnya sich boneka wanita ini saudara wanita dari Jailangkung.
Disebut nini, lantaran style kelaminnya wanita, serta ditambah thowong (putih) lantaran mukanya putih.
Konon menurut legenda dari Pundong, Bantul, ada seseorang gadis yg perangainya jahat.
Ia disihir oleh tetangganya serta jadilah si Nini Thowong ini.
Saat ini, boneka ini dibikin dari tempurung kelapa, rangka bambu serta dikasih baju seperti orang.
Penduduk ditempat yakin, permainan dengan boneka ini memiliki fungsi sosial serta religius magis.
Dijelaskan sosial lantaran bisa kumpulkan beberapa anak desa buat bermain bersama-sama.
Dan religius magis, lantaran ada sama dengan keyakinan jika Nini Thowong yg udah kemasukan roh halus dapat membuktikan obat buat yg sakit, andaikata dituruti si sakit bisa pulih.
4. Jailangkung
Jailangkung dibikin dari gayung air (dari tempurung kelapa) serta datang dari kebudayaan penduduk Tionghoa yg kerap memainkannya buat menyebut arwah.
Selanjutnya di Indonesia, boneka ini lalu dikasih baju.
Di salah satunya ujungnya bahkan juga ditambah lagi alat catat seperti kapur atau pensil.
Buka permainan ini, biasa dilaksanakan ritual pembakaran kemenyan atau dupa serta pembacaan mantra.
”Jelangkung jelangsat, Di tempat ini terdapat pesta, Pesta kecil-kecilan, Jelangkung jelangsat, Ada tak diundang, Pergi tak diantar”.
Konon boneka Jailangkung itu dapat bergerak sendiri serta bisa menjawab pertanyaan melalui cara menuliskannya jawaban di media kertas atau papan catat.
Lebih dari itu, begitu banyak narasi mengenai orang yg kesurupan sesudah bermain permainan ini.
Hal itu dipercayai lantaran arwah yg di panggil rasakan geram serta merasuki orang yg memanggilnya.
Yakin atau mungkin tidak, empat boneka yg biasa dimainkan ini sampai saat ini memang masih menyimpan misteri.