Ternyata Beginilah! Cara Mencuci Keris di Malam Suro, Dan Tradisi Merawat Pusaka Warisan Leluhur - KabarMisteri
loading...
logo

Ternyata Beginilah! Cara Mencuci Keris di Malam Suro, Dan Tradisi Merawat Pusaka Warisan Leluhur

Ternyata Beginilah! Cara Mencuci Keris di Malam Suro, Dan Tradisi Merawat Pusaka Warisan Leluhur


'ngumbah keris' atau jamasan keris untuk rutinitas Jawa.
Ngumbah atau jamas yg bermakna membersihkan atau arahnya yakni bersihkan/mensucikan dari kotoran serta keris dimaknai jadi perwujudan senjata sebagai pusaka untuk pemiliknya.

Rutinitas ini di percayai udah dilaksanakan oleh beberapa pemilik pusaka semenjak turun temurun. Ditambah lagi, apabila pusaka di percayai miliki kelebihan atau kebolehan tersendiri.

Hingga, membuat pemilik pusaka harus rajin ngruwat atau menjaga pusaka itu, terpentingnya saat malam 1 suro.

Soal ini juga yg dilaksanakan oleh salah satu orang kolektor benda pusaka, Budi Mulyono, penduduk Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Surabaya. Saat malam 1 suro dia kerjakan ritual 'ngumbah keris' dengan perlindungan satu orang tenaga pakar teristimewa.

Slamet coba membuat keris berdiri

Sedikitnya, ada 8 pusaka koleksinya yg disucikan dengan ritual 'ngumbah keris'. Dimulai dari pusaka berwujud keris sampai tombak yg di percayai adalah peninggalan semenjak era Kerajaan Mataram serta Mojopahit.

Budi menyatakan, tak semua pusaka koleksinya itu hasil perburuannya. Tetapi ada pula pusaka-pusaka itu yg diperolehnya dari 'getaran' spiritualnya.

"Pusaka itu istilahnya harus pengen turut sang empunya. Kalaupun ia (pusaka) itu tak mau turut kita ya tak dapat diminta," katanya, Selasa (11/9/2019) pagi hari.

Dia memberikan contoh, satu diantara pusaka keris punya leluhurnya sempat disimpan oleh satu diantara saudaranya. Tetapi, lantaran tidak 'berjodoh' keris itu berkesan memberontak.

Keris itu bahkan juga pernah membuat 'keramaian' di tempat penyimpanannya.

Tetapi perihal tidak serupa dirasa Budi saat keris itu ada dalam genggamannya. Ada 'getaran spiritual' yg kesannya pingin menuturkan kalau pusaka itu pingin turut dianya sendiri.

"Entahlah yakin atau mungkin tidak, tetapi perihal sama ini kebanyakan tersampaikan melalui mimpi. Dalam mimpi saya sempat dikunjungi oleh seorang dengan kemeja seperti jubah putih, serta berbicara pingin turut saya. Ini seusai saya pegang keris dari leluhur itu," tangkisnya.

Semenjak itu lah, dia juga menjaga pusaka yg dipunyainya, terhitung sewaktu malam 1 Suro dalam kalender Saka (Jawa) atau tiap malam 1 Muharram dalam kalender Hijriah (Islam).

Sampai waktu ini, dia baru miliki beberapa benda pusaka, seperti dua Keris Semar Mesem, Keris Mardikan dengan pamor Bulu ayam, Keris Kiai Sengkelat yg di percayai dari jaman Majapahit, keris Sabuk Inten dengan pamor Sekar Manggar dan pusaka type tombak serta keris yang lain.

Keris Berdiri

Ritual 'ngumbah keris', acapkali di identikkan dengan ritual klenik atau beberapa hal mistis. Tetapi, soal ini dibantah oleh pakar ritual 'ngumbah keris'.

Untuk menyatakan apabila benda pusaka tidak selamanya persis dengan klenik atau mistis, pakar teristimewa ritual 'ngumbah keris' Slamet pernah mengaplikasikan ritual yg sedikit sulit dinalar akal sehat.

Dia coba membuat keris-keris pusaka punya Budi 'berdiri' dengan urutan gagang keris ada di atas. Tiada alat tolong apa pun, keris yg segalanya berakhir lancip itu diberdirikan, melekat dengan sarung keris.

Apabila menurut pemikiran, berat keris selayaknya bertopang pada gagang keris yg terbuat dari kayu. Tidak hanya itu, pangkal keris rata-rata lebih lebar dari ujungnya. Hingga, apabila ditempatkan terbalik keris bakal jatuh.

Tetapi, rupanya hal itu terbantahkan. Waktu keris ditempatkan terbalik, ujung keris jadi sandaran atau dibawah, keris bisa berdiri dengan sendiri tiada perlindungan penyangga apa pun.

Slamet menyatakan, keris bisa berdiri lantaran dia bisa menyejajarkan tubuh keris. Dengan keserasian itu, tiada perlindungan mantra atau rapalan tersendiri, keris bisa berdiri.

"Perlu konsentrasi serta ketenangan diri saja. Kalaupun lainnya saya tidak jelas," tuturnya.
Slamet memang tak bisa langsung membuat sang keris berdiri. Dia perlu berulang-kali coba, sampai pada akhirnya dapat membuat keris berdiri demikian saja didekat sarungnya.

Tak ada yg aneh waktu tiga keris sukses dibikin berdiri oleh Slamet. Tetapi, jatimnow.com pernah lihat satu diantara keris bergoyang-goyang sendiri tiada ada sebabnya.

Satu diantara keris pusaka yg berdiri walaupun tiada dikasih penyangga

Disclaimer: Images, articles or videos that exist on the web sometimes come from various sources of other media. Copyright is fully owned by the source. If there is a problem with this matter, you can contact