Tentang Akhir Kisah Pria yang Mengaku Imam Mahdi, Begini Kejadiannya - KabarMisteri
loading...
logo

Tentang Akhir Kisah Pria yang Mengaku Imam Mahdi, Begini Kejadiannya

Tentang Akhir Kisah Pria yang Mengaku Imam Mahdi, Begini Kejadiannya


Imam Mahdi memang disebut Rasul akan ada sebelum hari kiamat tetapi kehadirannya dengan bawa bendera hitam dengan merujuk pada hadits itu tidak dapat kita yakini kebenarannya.

Ditambah lagi bila ada barisan tersendiri yang mengatasnamakan jadi sisi dari tentara al-Mahdi sebab menganggap bawa panji hitam itu, karena itu kemungkinan, mereka ialah pembohong. Wallahu a’lam.

Masyarakat Kampung Prigi, Sawangan, Kota Depok, di hebohkan adanya satu orang pria bernama Winardi yg menyatakan jadi Imam Mahdi. Hal itu itu didapati warganet sehabis viralnya Undangan Terbuka Keluarga Besar Trisula Weda untuk open house halal bihalal Idul Fitri 1440 H bersama-sama sang pembaharu (Imam Mahdi) di Padepokan Trisula Weda yg ada di Kampung Prigi Bedahan, Bedahan, Sawangan.


1. Akui Imam Mahdi
Kehadiran Muwardi yang akui jadi Imam Mahdi mulai didapati dengan luas sesudah undangan acara open house Idul Fitri di Padepokan kepunyaannya diupload account Instagram @Infodepok_id, Rabu (29/5/2019) petang.

Dalam undangan itu ada satu kalimat yang mengatakan akan mendatangkan sang pembaharu atau Imam Mahdi, yang tidak lain ialah Winardi.

“Dengan ini kami seluruh Keluarga Besar Trisula Weda Indonesia mengundang saudara-saudari di semua Indonesia untuk hadiri Open House bersama dengan Keluarga Besar Trisula Weda serta berjumpa langsung dengan Sang Pembaharu (Imam Mahdi),” demikian tercatat dalam undangan berlatar warna hijau itu.

Seharian Muwardi diketahui profesinya jadi seseorang anggota unit penyelamatan (satpam) di satu diantara hotel di Jakarta.

Simak juga: Viral, Seseorang Satpam Asal Depok Akui Jadi Imam Mahdi

2. Mempunyai jemaah serta padepokan
Winardi mempunyai satu padepokan bernama Trisula Weda berbentuk mushala memiliki ukuran 2x3 mtr. di samping tempat tinggalnya. Mushala itu dicat dengan warna hitam hingga mirip kabah.

Ini disadari oleh satu diantara penganut ajaran Trisula Weda, Mahfuzi. Berdasar pengakuannya, dalam padepokan itu, dia serta anggota lainnya banyak perdalam ajaran agama.

"Ya di sini kami belajar, belajar pengetahuan, tuntunan. Sifatnya lebih untuk tahu serta perdalam pengetahuan agama. Untuk tahu agama yang selurus-lurusnya," kata Mahfuzi.

Selain itu, berdasarkan penjelasan yang diberi oleh Ketua RW 005 RT 004 tempat Winardi tinggal, Hasan, penganut Winardi datang dari beberapa wilayah serta tidak ada satu juga yang disebut masyarakat ditempat.

"Pengikutnya di wilayah sini tidak ada. Tetapi pengikutnya ada dari semua wilayah," kata Hasan.

Sebelum menjadi padepokan tempat bergabung beberapa pengikutnya, mushala berupa kabah ini dahulunya dibuat pada 2013 serta berperan jadi tempat penyembuhan pilihan.

Bentuk serta warna mushala ini yang selanjutnya banyak diprotes oleh warga seputar.

3. Diselenggarakan musyawarah tokoh
Perantaraan beberapa tokoh agama serta Winardi yang akui Imam Mahdi di Kecamatan Sawangan, Depok, Rabu (29/5/2019).(KOMPAS. COM/CYNTHIA LOVA)

Sesudah cukup membuat keresahan ditengah-tengah warga, pada akhirnya tokoh agama di Kota Depok, seperti Majelis Ulama Indonesia serta Nahdlatul Ulama, membuat musyawarah sekaligus juga menyebut Winardi untuk dibawa duduk bersama-sama dan diminta konfirmasi.

Musyawarah itu dikerjakan di Kantor Kecamatan Sawangan, pada Rabu (29/5/2019) malam.

Hasil musyawarah itu, ditetapkan ajaran serta pernyataan yang keluar dari Winardi jadi suatu yang sesat serta keluar dari ajaran agama Islam.

Ketua MUI Kota Depok Dimyati Badruzzaman menyarankan Winardi tidak untuk mengulang tindakannya dengan mengaku-ngaku jadi Imam Mahdi serta memberi ajaran yang tidak cocok.

"Jika berlangsung , karena itu komunitas akan lakukan sikap seterusnya pada beliau yang akan dikoordinasikan dengan aparat keamanan," tutur Dimyati.

4. Bermula dari mimpi
Awalannya, Winardi akui memperoleh serta jalankan pekerjaan yang dia temukan dari mimpi serta masih melalui mimpi dia akui mendapatkan karunia dari Allah SWT.

Dalam mimpi dia alami perjalanan roh dari rumah tinggalnya di Depok ke arah kampung halamannya di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Disana dia berjumpa dengan almarhum keluarga leluhurnya.

Tidak lama, dia ajak semua keluarga serta leluhur yang dia jumpai untuk pergi ke Tanah Suci serta lakukan beribadah di Masjidil Haram, seperti tawaf serta jumrah aqabah.

Mengenai gelar Imam Mahdi dia mengaku mendapatkan dengan cara langsung dari Allah SWT lewat mimpi itu.

"Saya jalankan di saat malam hari memperoleh perintah serta kehendak Allah, ini bukanlah tekad saya. Pemberian nama Imam Mahdi diberi oleh Allah SWT. Jadi bukan saya memberi nama itu," katanya.

Simak juga: Bermula dari Mimpi, Winardi Akui jadi Imam Mahdi

5. Meminta maaf serta taubat
Atas semua yang sudah diperbuatnya, Winardi disuruh untuk bertaubat serta kembali ke ajaran Islam berdasar Al Quran serta hadis.

Bukan sekedar Winardi, beberapa pengikutnya juga disuruh untuk tinggalkan ajaran sesat itu.

"Orang yang tidak sesuai ajaran hadis karena itu ini salah, salah, serta tidak benar. Karena itu ini ajaran yang menyelimpang. Kami minta supaya Winardi bertaubat serta gelar Imam Mahdi supaya dibiarkan. Serta muridnya bisa tinggalkan sebab tidak sesuai ajaran," sebut Dimyati.

Dia juga terima keinginan itu serta bertaubat dengan kembali ucapkan dua kalimat syahadat.

"Alhamdulillah beliau barusan telah akui tobat serta mengucap dua kalimat syahadat. Saya pertegas jika beliau telah mengucap dengan tegas jika beliau bukan Imam Mahdi," tutur Dimyati.

Selain itu Winardi mengatakan keinginan maafnya dengan cara langsung di depan tokoh agama serta warga. Dia mohon maaf sudah membuat kondisi yang tidak nyaman ditengah-tengah warga.

"Saya Winardi. Malam ini hari mengaturkan minta maaf, terutamanya baik ulama atau tokoh agama di Sawangan serta Depok warga, jika merasakan cemas," papar Winardi.

"Minta maaf bilamana berlangsung kekeliruan serta ketidakstabilan di warga," katanya.

Dia akan merubah warna cat mushala kepunyaannya supaya tidak mirip kabah serta memunculkan salah pengertian antara masyarakat.



Disclaimer: Images, articles or videos that exist on the web sometimes come from various sources of other media. Copyright is fully owned by the source. If there is a problem with this matter, you can contact