4 Suku Kanibal atau Pemakan Sesama, Inilah Sejarahnya Yang Harus Kamu Ketahui - KabarMisteri
loading...
logo

4 Suku Kanibal atau Pemakan Sesama, Inilah Sejarahnya Yang Harus Kamu Ketahui

4 Suku Kanibal atau Pemakan Sesama, Inilah Sejarahnya Yang Harus Kamu Ketahui


Seseorang lelaki mengambil mayat nenek bernama Mbah Rinah, lalu mengonsumsi dagingnya. Lelaki itu bernama Sumanto.
Dia didapati jadi kanibal asal Purbalingga, Jawa Tengah.
Sumanto yg waktu itu berusia 40 tahun mengambil mayat Mbah Rinah. Dia mengonsumsi daging jenazah itu.
Dengan mengonsumsi mayat, badannya dapat jadi kebal, nggak terluka oleh goresan senjata, dan memperoleh ketenangan batin. Selayaknya peristiwa dan informasi itu buat sengit penduduk, lebih tetangganya. Dan Inilah 4 Suku Kanibal Di Indonesia


1. Suku Korowai di Papua

Di IndonesiaSuku yang tempati dataran rendah di samping selatan Papua ini, hidup di selama saluran sungai serta rawa-rawa. Suku Korowai pun seperti suku-suku di Papua beberapa, hidup nomaden atau berpindah-pindah tempat dan memercayakan hidupnya dari alam. Lantaran daerahnya yang cukup subur, jadikan mereka harus seringkali berperang dengan suku lain.

Dalam berperang, mereka kerapkali memanfaatkan toksin pada anak panah serta mata tombak yang beberapa mereka bikin dari tulang berulang kali. Rutinitas mereka waktu memakai daging manusia bukan dengan asal-asalan, namun lantaran korban kerapkali mengerjakan pelanggaran etika, setelah itu diamankan serta diadili sesudah ditetapkan bersalah jadi korban akan diritualkan serta dikonsumsi saling bersama. Kehadiran mereka masih ada sampai waktu ini.

2. Suku Dayak Punan di Kalimantan

Di IndonesiaWalaupun kebanyakan dari suku mereka udah hidup dengan kekinian, tetapi berdasar pada narasi waktu dulu kalau nenek moyang mereka dahulu tak tabu untuk memakai daging manusia, sampai pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1970an melarang suku mereka untuk turun langsung ke lapangan.

Suku Dayak Punan hidup di wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Timur serta Kalimantan Tengah, hidup di selama saluran sungai serta seringkali berpindah-pindah tempat. Dulu mereka amat jago dalam berperang serta selamanya menebas kepala musuhnya, sampai diketahui makna “Ngayau”. Dari study teranyar, nyatanya suku punan yang primitif masih ada serta tampil di goa-goa pedalaman rimba rimba di Kalimantan.

3. Suku Tolai di Papua

Meskipun kebanyakan suku mereka hidup di Papua Nugini, tetapi ada sejumlah kecil yang hidup di tepian Papua daerah Indonesia. Mereka didapati mengerjakan kanibalisme saat penduduk suku Tolai kekinian mohon maaf pada pemerintah Papua Nugini atas pembunuhan serta praktik kanibalisme yang dijalankan oleh nenek moyang mereka pada misionaris Inggris pada masa ke 19 serta pada tahun 1978 mereka membunuh menteri serta tiga orang guru dari negara Fiji yang setelah itu dibuat serta dikonsumsi bersama-sama.


4 Suku Kanibal Pemakan Daging Manusia

Di IndonesiaTernyata ritual kanibalisme sudah terdokumentasi secara baik di kelompok orang Batak, lewat narasi turun-temurun dari nenek moyang mereka, yang memiliki tujuan untuk memperkokoh tondi (jiwa) si pemakan daging manusia itu. Dengan pribadi, darah, jantung, telapak tangan, serta telapak kaki dipandang sebagai kaya tondi.
Namun sesudah pemerintah kolonial Belanda menempati daerah ini, mereka melarang keras praktik kanibalisme yang udah dijalankan oleh suku Batak mulai sejak dulu. Sampai mulai sejak tahun 1816, prilaku ini udah jarang-jarang dijalankan oleh suku Batak.
Pekerjaan kanibalisme yang sudah dijalankan suku-suku di atas banyak terkikis serta dibiarkan lantaran efek dari masuknya sejumlah agama ke daerah ini yakni agama Islam, Kristen, Hindu, serta Buddha yang mengajari nilai-nilai kepribadian.
Itu sejumlah suku kanibal di Indonesia. Meskipun berdasarkan catatan riwayat ada seputar 75 % suku di nusantara yaitu kanibalisme pada era dahulu, namun sekarang mereka sudah punah atau tinggalkan rutinitas lamanya yakni memakai daging manusia.

Disclaimer: Images, articles or videos that exist on the web sometimes come from various sources of other media. Copyright is fully owned by the source. If there is a problem with this matter, you can contact