Indonesia amat kaya keaneka-ragaman suku, kebiasaan serta budaya. Telah jelas suku-suku itu mempunyai tradisinya sendiri-sendiri. Beberapa ada yg termasuk unik serta menarik, tetapi banyak juga yg punyai etika atau ritual yg sadis serta menyeramkan. Beberapa akan bikin anda bergidik serta menggeleng-gelengkan kepala. Yuk kita mulai susuri etika atau ritual menyeramkan yg sempat dipraktekkan di seantero Indonesia dibawah berikut ini.
1. Ma’Nene – Sulawesi
Yakin atau mungkin tidak yakin, ini yakni etika atau ritual mayat berjalan di Tana Toraja, Sulawesi yg dijalankan tiap-tiap tiga tahun sekali. Orang di sana yakin jika leluhur mereka yg udah wafat sekalinya harus selalu dirawat. Mayat akan digali serta diambil dari kuburnya, lalu didoakan, dibikin bersih, dipakaikan busana, diarak keliling kampung dan dikembalikan ke peti. Infonya, mayat bisa berdiri tegak serta berjalan sendiri.
2. Perang Pandan – Bali
Seperti namanya, perang pandan yakni perang memakai seikat daun pandan serta saat ini udah berubah menjadi obyek wisata digemari banyak orang di Bali. Mungkin perang dengan daun pandan tidak ada mengerikan, tetapi bagaimana apabila daun itu dikasih duri? Ya, semasing peserta sama-sama menyerang serta memukul punggung musuh dengan daun pandan yg berduri. Ini yakni satu bentuk perhomatan pada Dewa Indra, atau juga di kenal jadi Dewa Perang.
3. Penamou – Maluku
Etika ini datang dari suku Naulu di Maluku serta tak kalah sadisnya dengan etika lain di daftar ini. Tetapi sadisnya berhubungan dengan mental atau spiritual manusia. Asumsikan, wanita yg tengah mengadung atau udah masuk umur dewasa (disinyalir dengan awalnya siklus haid/hadir bulan) akan diasingkan dalam rumah kecil mempunyai ukuran 2x2m, beratapkan daun serta berlantai tanah. Saat etika ini dijalankan, mereka dilarang untuk berkomunikasi atau tempat tinggalnya dilalui oleh lelaki.
4. Kerik Gigi – Sumatra
Saat ini kita berpaling ke Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat dimana didapati ada etika Kerik Gigi. Etika ini dijalankan oleh seseorang wanita jadi ikon jika dianya sendiri sudahlah cukup dewasa. Kedengerannya memang lucu, tetapi tidak begitu. Gigi wanita itu akan dikerik memakai kayu atau alat besi hingga lama kelamaan bisa menjadi runcing. Kecuali sinyal kedewasaan, gigi runcing untuk wanita itu adalah ikon kecantikan. Yg paling buat merinding, kerik gigi ini dijalankan tidak dengan memakai anastesia (atau obat bius).
5. Debus – Banten
Mungkin lebih pasnya ini disebut yaitu upacara atau pergelaran seni tradisionil yg datang dari Banten. Upacara ini secara prinsip yakni pementasan ketahanan. Anda bisa memandang orang kebal pada siksaan jasmani, misalnya dipukuli rotan, berjalan di atas bara, kunyah kaca dll. Saat penjajahan Belanda, upacara ini dijalankan untuk memupuk keberanian rakyat.
6. Ikipalin – Papua
Ikipalin yakni ritual memangkas jari yg wajar dijalankan oleh suku Dani di Papua. Organisasi kejahatan Yakuza di Jepang miliki etika ini dimana anggota diwajibkan untuk memangkas jarinya sendiri lantaran tidak sukses jalankan suatu pekerjaan, tetapi untuk suku Dani pemotongan jari dijalankan jadi sinyal berkabung saat ada sanak saudara yg wafat.
Suku Dani yakin jika kesialan dalam suatu keluarga dipicu wafatnya satu diantaranya bagian keluarga bisa di hilangkan melalui langkah memangkas jari. Etika ini saat ini telah jarang-jarang dipraktekkan.
7. Persembahan Kepala Manusia – Maluku
Etika lain dari suku Naulu di Maluku yakni persembahan kepala manusia lantaran diyakini bisa mengawasi rumah kebiasaan punya mereka. Lebih sadis , etika awal ini mempunyai tujuan memberikan kepala manusia jadi mas kawin saat sang pria ingin meminang seseorang istri. Etika ini paling akhir dijalankan pada tahun 2005 seusai penemuan dua pribadi mayat manusia dalam kondisi termutilasi.
8. Kanibalisme – Papua
Sempat ada laporan dari dua anak laki laki yg lihat seseorang ayah konsumsi putrinya sendiri yg masih berumur tiga tahun di Papua. Tak di masak, tetapi langsung dikonsumsi melalui langkah menggigit lehernya, nikmati dagingnya serta minum darah dari putrinya itu. Ini yakni ritual tradisionil orang di sana, walaupun sebetulnya praktik kanibalisme cuma dijalankan pada beberapa orang yg acapkali kerjakan pelanggaran kebiasaan dalam Suku Korowai